Minggu, 13 Desember 2009

Lok Bon

Dekai mempunyai sebuah pelabuhan sungai yang biasa disebut penduduk dengan nama Lok Bon (atau Lo Kon, Lokon?) saya sendiri gak tahu pasti namanya yang benar, karena setiap saya bertanya, tetap saja ada yang menyebut 1 versi di antara 3 versi nama pelabuhan sungai ini.
Berjarak 16 km dari pusat kota Dekai, pelabuhan ini dicapai dengan jalan darat berlapis kerakal menembus hutan (tentu saja) dan beberapa kumpulan air, baik kolam, rawa, maupun sungai.
Pelabuhan ini hanya berupa tepian sungai, yang dikelilingi beberapa warung dan rumah tinggal.
saat sampai pelabuhan, tampak ada 4 buah kapal kecil sedang bersandar. kapal kecil inilah yang membawa bahan bahan, baik makanan, kebutuhan harian, maupun bahan bangunan dari kota Timika. Pelayaran dari dan menuju Timika, biasa ditempuh dalam waktu 2-3 hari tergantung debit air sungai. Konon saat musim kemarau, pelayaran bisa bethenti sama sekali, karena takut kapal kandas di pasir sungai yang surut...
Kegiatan mengangkut barang

Warung

Atap sebuah warung yang compang camping

Di samping untuk kapal besar,ada juga aktivitas lain yang bisa dilihat disana, yaitu hilir mudik perahu-perahu kecil milik penduduk setempat. Sore itu, kami melihat ada sebuah perahu yang mangangkut 2 ekor babi besar yang akan digunakan untuk pesta adat keesokan hari. Kedua ekor babi itu diikat dalam posisi terbaring, dan di bungkus dengan menggunakan kain (setelah saya tanyakan fungsi kain disekujur tubuh babi adalah untuk mengcegah babi dehidrasi) Aktivitas mengangkut babi ini sempat menarik perhatian orang-orang yang sedang berada di pelabuhan ini
Perahu kecil pengangkut babi

3 komentar:

water_lily mengatakan...

Mungkin nama aslinya itu Log pond? Tempat numpukin kayu hasil tebangan di pinggir sungai atau kali di tengah hutan, untuk diangkut ke tempat lain, yang hampir selalu jadi cikal bakal pelabuhan dan kota-kota sepanjang daerah riparian

Sebuah tempat yang melabuhkan banyak unsur dasar;
air, tanah, udara; menghanyutkan pori kayu dan pipihnya logam dalam arus menuju satu ujung penuh api...

water_lily mengatakan...

lupa... si porky itu lucu juga ya..
udah mo dibeleh masih di-treatment segala :D

ilambra mengatakan...

hahaha mungkin bener itu nama aslinya... cuma, tahu sendiri kan perkembangan bahasa dan nama di Indonesia, Papua khususnya..hehehe...