Senin, 30 September 2013

Beautiful Tombu....8 Shaped Lake, West Sentani

Hahahaha... kali ini balik lagi berburu danau-danau kecil di sekitar Danau Sentani.
kali ini giliran sebuah danau (telaga lah tepatnya), di daerah Sentani Barat.   Sama sih berbekal hasil 'penglihatan' dari atas saat terbang dengan pesawat kami nekat berburu si telaga, tapi kali ini dibantu pake google map segala hehehe. Minggu siang kemarin, kami berempat menuju Sentani Barat, nanya kanan- kiri, maju dan berbalik lagi, kesimpulannya kami harus melapor dulu ke kepala suku setempat (ondoafi) Kebetulan sang Ondoafi mempunyai sebuah rumah kecil (rumah persinggahannya ) di tepi Danau sentani. Bapak Ondo ini dah lanjut usia (tapi masih giat menjaring ikan) dan pendengarannya udah mulai berkurang. Beliaunya agak heran juga ketika mendengar kami akan menuju telaga tersebut (yang akhirnya kami tahu bernama Telaga 8 atau Tombu dalam bahasa setempat, letaknya juga gak terlalu jauh dari Danau Sentani, di balik bukit aja , kata orang-orang yang kita temui). Awalnya sang Ondo membiarkan kita menuju Tombu melalui bukit di belakang rumah kecilnya. Tapi entah mengapa, setelah memandang ke arah bukit yang kita lalui (terhitung sampai 2 kali Sang Ondo keluar masuk rumahnya melihat 'calon' jalur perjalanan kami), sebelum akhirnya ia memutuskan untuk menemani kami ke Tombu, dan melalui jalan lain yang lebih landai (alasannya, beliau juga gak kuat mendaki bukit, bikin sesak nafas katanya). Beberapa saat kami melihat sang Ondo menceburkan diri ke danau sentani, berganti baju, dan muncul kembali lengkap dengan sepatu boot dan parang panjang. Kenapa kami musti ditemani? menurutnya: di perjalanan ada hal-hal yang baik maupun buruk, sama seperti manusia ada yang baik dan buruk. Hmmm, saya terdiam (dan pasti mendelik nih mata) begitu mendengar penjelasannya, hehehe
Perjalanan menuju Tombu kami mulai dengan berbalik arah di jalanan yang saat itu panasssss banget, termometer di mobil aja sampe 36 derajat Celcius. Berhenti di sebuah ladang kosong, dan mulailah kami berjalan menembus ladang, hutan, hutan sagu berlumpur dan voila  telaga berair jernih di hadapan mata (tapi asli lumpur hitam pekat di tepiannya
Jalan raya nan panas, di ujung jalan itu samapai ke Danau Sentani, di sebalah kanan tampak sisa ladang, awal perjalanan kami menuju Tombu

pohon unik di pinggir jalan

Pemandangan Danau Sentani dari depan rumah pak Ondoafi (perahu ini juga miliknya)
pohon-pohon sagu

Penampakan Tombu saat kami pertama kali melihatnya

Setelah sampai di tepian Tombu, kami merasa kok kurang srek kalo blom ngeliat bentuk telaga ini, dan akhirnya kami memutuskan untuk memanjat ke bukit kecil terdekat untuk melihat Tombu dari ketinggian. Pak Ondoafi dengan sabarnya menemani 4 orang 'gila' ini mendaki bukit. Bener deh, si bapak sampe kebatuk batuk mendaki, tapi asli Pak Ondo nih kuat banget. Walaupun dikit-dikit berhenti, tapi tetep aja mendaki. Jangan salah, saat di hutan yang notabene datar, beliau jalannya cepetttttt banget, sedangkan kita sibuk aja terperosok lumpur beberapa kali.
mendaki bukit

Tombu, sang telaga 8 (karena bentuknya menyerupai angka 8) tampak Danau Sentani di kejauhan


Sang Ondoafi saat di depan Tombu dan saat menunjukkan sisi lain bukit ,ibukota Kab Jayapura: Kota Sentani


sisi lain Tombu
Setelah puas berada di ketinggian, akhirnya kami memutuskan kembali pulang. Panas masih menyengat. Pak Ondoafi memutuskan memilih menuruni bukit yang lebih landai. Bapak ini yang sibuk membabati semak di tengah perjalanan, sementara 4 orang nekad di belakangnya sibuk juga... memotret (hmmmm, durhaka banget rasanya kalo inget, hehehe)
Selama perjalanan pulang kami udah niat banget bakal langsung terjun ke Danau Sentani di depan rumah Pak Ondoafi itu. Eh, kami bener-bener gak berenang di Tombu. gak boleh sama Pak Ondo tepatnya... tapi kalo bolehpun, rasanya gak pengen deh, penampakan Tombu misterius gitu.... hahaha
Sesampe di danau sentani, kami bener-bener langsung terjun ke air, manjat di dermaga, dan terjun lagi... asyik bener... sampe gak kerasa tiba-tiba dah matahari terbenam aja...
Sisi Danau Sentani, bagian yang ada perahu ini merupakan muara sungai yang berhubungan dengan Tombu


Sang Ondoafi dan perahunya menjelang senja

kali ini kaki gak berhasil difoto dengan bagus deh  

Minggu, 22 September 2013

Requiem

Dan dalam setiap nafasku aku melupakan mu
namun dalam setiap remah cahaya aku menemukan cinta mu
Bunga-bunga liar di sekitar Danau Infote dan sungai di Pasir 6

Sabtu, 21 September 2013

Pantai Pasir 6, Again....

Dulu saya pernah hampir sampai ke Pasir 6 ini.. tapi blom kesampaian karena saya hampir aja tenggelam ( di postingan Hari Tak Terlupakan)
Nah, tetep kan penasaran ke pantai ini, akhirnya hari ini saya bersama beberapa teman kantor, nyampe juga di Pantai Pasir 6. Gak rugi deh saya udah nahan penasaran selama ini, karena pantai ini bener-bener bagus. Pasir berwarna krem, bersih banget (ya iyalah, kesananya aja susah, musti lewat lautan pake perahu, konon ada jalan darat juga, tapi jauhhh)
Pantai ini juga tempat muara sungai kecil jernih, yang gak kalah indah, cuma menurut saya sih, agak-agak misterius, hehehe
Pantai Pasir 6 tampak sungai di sebelah kanan
sungai

Muara sungai yang mengalir menuju pantai
Sisi lain pantai






Air terjun kecil di pantai bertebing, di tengah perjalanan menuju Pantai Pasir 6

Minggu, 15 September 2013

Cruising Sentani - II

Danau Sentani... Rasanya gak habis-habis keingintahuan akan danau ini,.
Hari ini, sekali lagi saya bersama teman-teman kantor berperahu motor di danau Sentani.
Dulu kami pernah berperahu di Danau Sentani Timur (Cruising Sentani I), kali ini kami menjelajahi Sentani Tengah.
Ternyata banyak tempat unik di Sentani tengah ini, dan tentu aja gak bakalan tau tempat-tempat ini kalau sang motoris (tukang perahu, hehehe ) gak ngasih info. Senengnya juga, salah satu dari teman kantor ini juga orang Sentani, jadi makin banyak info yang didapat.

Tempat pertama yang kami datangi adalah Khlei, yaitu sebuah batu super besar yang berada di bawah permukaan air. Konon ukuran batu ini sangat buesaaaar (hadeh), dan hanya ujungnya yang berukuran sekitar 40x40 cm aja yang muncul di permukaan air. Di ujung batu ini kita bisa menambatkan tali perahu, dan... kita bisa terjun berenang di tengah danau bahkan berdiri tegak karena kedalaman daerah ini bervariasi antara setinggi pinggang hingga dada
menambatkan perahu motor di ujung batu, di tengah danau
Tempat kedua yang kami datangi adalah Enarang. Sebuah pantai di tepi sebuah pulau besar tak berpenghuni di danau Sentani. Pantai ini berbatu hitam kecil-kecil

Tempat ketiga adalah, sungai Yakasum. Entah darimana munculnya tiba-tiba sungai kecil ini tampak di salah satu sudut danau yang banyak ditumbuhi pohon-pohon sagu. Air sungai ini sangat jernih. Cukup dangkal dengan dasar tampak terdiri dari lumpur. Wah, yang mengaggumkan adalah, sungai ini penuh dengan ikan!!! bener bener banyak banget. Ikan sejenis cichlid berwarna merah, atau kehitaman atau bahkan ikan gabus maupun belut. Bener-bener bisa jadi spot pancing air tawar di Jayapura deh
Konon banyak rusa juga suka terlihat mencari makan di tepi sungai ini


tempat berikutnya, tanjung kelapa. Tanjung ini emang ditumbuhi beberapa pohon kelapa. Disini, penduduk setempat mengolah dan memeras sagu setelah ditokok dari batangnya. 
Tanjung Kelapa, tampak beberapa pasak kayu bekas memeras sagu
 Kesimpulannya nih, masih banyak tempat di Danau Sentani yang harus dikunjungi.. next time harus ke Sentani Barat, hehehe

Senin, 09 September 2013

Senja Di Pulau Kosong

Sebenernya tujuan ke Pulau Kosong (salah satu dari 2 pulau di teluk Kota Jayapura), untuk mencoba kayak seorang peneliti senior sih, hehehe
Tapi tetep aja karena judulnya main air apalagi di pulau gitu, ya pasti semangat banget lah ngikutttt...
Sayang cuma bentar, karena berangkatnya aja dah sore banget...
sebagian kota Jayapura dilihat  dari pantai  Pulau Kosong

anak-anak serius melihat kayak di air, setelah sebelumnya dirakit di pantai


Senin, 02 September 2013

Infote, amazing lake

Bagi yang pernah ke Jayapura via pesawat, pasti dah kenal banget kalo mau mendarat akan terlihat  pemandangan yang bagus banget. Didominasi danau Sentani beserta pulau-pulaunya. Tapi, lambat laun saya sadar, ternyata di sekitar danau Sentani ada beberapa danau kecil (kalo gak mau disebut kolam), yang pasti asyik juga kalo dikunjungi.
Keinginan terpendam itu akhirnya terkabul juga setelah ada teman-teman berjiwa 'nekat' berkumpul. Sabtu, 31 Agustus kemarin, kami ber-6 sapakat menuju salah satu danau kecil yang bernama Infote dan konon berbentuk hati...
Awalnya perjalanan kami mulai dengan ragu-ragu (emang gak tahu sama sekali letaknya), kami melalui kampung Yoka, terus aja kami meuju ke jalan tembus ke arah Genyem (dan makin lama makin terasa mistis, karena mendung gelap dan gerimis, serta jalan yang tidak ada penduduknya). Satu-satunya petunjuk adalah, saat di udara danau kecil itu tampak bisa dijangkau dengan jalan yang belum diaspal. Jadi begitu ada jalan tak beraspal bercabang dari jalan yang kami lalui, dengan segera kami ambil jalan itu. Wah, tapi rasa pesimis makin memuncak deh, setelah beberapa saat, tiba-tiba muncullah sang danau di depan mata!!! Whoa.... secara bersamaan kami berteriak, nyampe juga akhirnya
Saat bertemu penduduk setempat, danau yang lebarnya sekitar 1 km an ini disebutkan ada buaya yang hidup di dalamnya, tapi banyak ikan yang  isa dipancing juga (kata bapak itu sih..)
yang pasti danau ini bagus banget, banyak juga tumbuhan yang menarik di sepanjang tepiannya. Bagaimana soal bentuk hati? emang sih, di salah satu sisi, danau ini spintas berbentuk hati. hmmmm
Jalan di sekitar Danau Infote
Pemandangan unik berupa bekas-bekas rumah di jalan menuju Infote
Salah satu sisi Infote yang ditumbuhi pohon-pohon sagu