Kamis, 13 Oktober 2011

Epouto

Sebenernya saat di Enarotali, saya melakukan supervisi di Puskesmas Enarotali.
sesudah di Puskesmas Enarotali, kini giliran Puskesmas Epouto. Puskesmas ini berada di sebuah distrik yang untuk mencapainya harus menyeberangi Danau Paniai menggunakan perahu motor... Wah suka banget, semangat banget pergi kesana.
Sekitar jam 7 pagi, kami sudah berkumpul di Pelabuhan Besar untuk menumpang perahu motor guna menyeberangi Danau Paniai.

Sebagian kota, terlihat dari pelabuhan besar

Sebuah perahu motor sarat muatan kayu bakar saat mendekati pelabuhan.

Perjalan mengarungi air danau yang (pastinya) dingin menempuh sekitar 20 menit. Air danau dipenuhi tumbuhan air baik yang di dalam maupun di permukaan air

Sesampai di seberang, ternyata kami diharuskan berjalan kaki lagi sekitar 1 jam menaiki bukit pendek untuk mencapai Puskesmas Epouto.Pemandangan lagi-lagi indah luar biasa. Saya sempet menahan nafas, setelah melewati 3 tanjakan, sampailah saat kami harus menuruni bukit, menuju sebuah danau lagi!!! ternyata desa ini diapit 2 danau, Danau Paniai dan Danau Tagi

Desa Epouto terlihat dari arah danau Paniai

Danau Paniai terlihat dari arah desa

2 orang anak Epouto yang berpapasan dengan kami

Tumpukan kayu di tepi jalan

Ternak favorit (hehehe)

Rumah adat khusus kaum pria dewasa

Tim Rifaskes menuju Puskesmas Epouto, tampak Danau Tagi di kejauhan.Puskesmas Epouto yang kami tuju berada di tepi Danau Tagi. Danau berair jernih ini mendapat julukan 'Tabir' yang merupakan kependekan dari Tagi Biru. Tabir inipun tertulis di kaos seragam pegawai Puskesmas Epouto.

Puskesmas tampak dari kejauhan. Puskesmas yang rapih dan bersih, halamannya sangat terawat, penuh ditanami sayuran seperti kol, ubi jalar, wortel, daun bawang dan tomat. Tanaman disini sangat subur.


Gerbang puskesmas dilihat dari ruang tunggu di puskesmas

kursi ginekologi di depan pintu samping puskesmas

Danau Tagi ternyata bukan ujung dari distrik ini, karena masih banyak desa terletak di seberang Danau Tagi.Angkutan menuju desa-desa tersebut menggunakan perahu motor. Ada kebiasaan masyarakat setempat, mereka biasa menunggu perahu datang sambil memancing.

1 komentar:

anto mengatakan...

keren bang.. kereen bgt...!!!