Senin, 21 Maret 2011

From Homeyo to Seattle (mampir Taipei, hehehe)

Ya bener, abstrak Outbreak malaria di Homeyo, diterima di konferensi internasional Global Health Metrics and Evaluation di Seattle tanggal 14-16 Maret 2011 lalu.
Beneran, saya harus presentasi poster di sana. Dengan segala dag-dig-dug, gedubrakan(ngurus visa dll) dan gaduh gelisah (hehehe) akhirnya berangkat juga ke Seattle via Denpasar dan Taipei. Total hampir 26 jam perjalanan dari Jayapura menuju Seattle.
Sampai di kota ini, terhibur juga sih dengan siraman lampu (nyampe pas malam hari), dan walaupun dingin (sekitar 10-12 derajat Celcius malam hari, sebenernya udah mulai musim semi, tapi ya tetep dinginnnnnn buat saya. Untuk beberapa saat di luar gedung aja, saya langsung meler karena pilek dan jari-jari terasa tebal...)tetep aja gak ngurangin semangat hunting foto (lupa udah pegel kelamaan duduk di pesawat, dan sempet agak lama ketahan di imigrasi, wkwkwkwk)

Bunga yang mulai bermekaran di depan hotel
salah satu yang menarik perhatian adalah sebuah taman di sekitar 3rd Avenue. Taman dengan water fountain berupa balok berkaki dan air jatuh dari atas balok.


juga sebuah toko yang dindingnya tersususun dari ratusan mesin jahit kuno

atau taman Victor Steinbrueck yang terletak di dekat Pike Place Public Market dan di tepi Elliott Bay. Taman yang ramai dihuni kawanan burung gagak ini dilengkapi dengan patung totem Indian berukuran raksasa dan bangku-bangku berbentuk seperti sekrup.





Pike Place Public market merupakan sebuah pasar 'tradisional' yang sangat menarik. Menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga, ikan, bunga, souvenir hingga laba-laba tarantula yang diawetkan. Buat hiasan dinding, kata penjualnya, ckckckck....






Praktek dokter di salah satu lorong Pike Market

Yang paling menarik tentu saja lampu-lampu kota di malam hari, dan kehidupan malamnya wkwkwk
Seattle senja hari



Pemandangan kota Seattle dari kamar hotel(pagi dan malam hari)

Pulangnya, lagi-lagi saya transit di bandara Taoyuan-Taipei. Karena waktu agak panjang, saya sempetin keliling di sekitar bandara, dan ketemulah dengan showroom anggrek Phalaenopsis ini. Sungguh, anggrek-anggrek bulan yang indah


Hahaha, yang ini bukan mau narsis, cuma mau nunjukin kalo anggrek bulan ini cukup besar-besar kuntumnya. (tetep aja sih dibandingin dengan diri sendiri, hahaha. motretnya juga pake timer kok, malu aja kalo difoto orang, tapi narsis kalo difoto pake timer, wkwkwkwk)

Yah, perjalanan yang menarik, lelah tapi penuh pengalaman berharga luar biasa. Nah, kalo udah gini gawat nih, bisa-bisa ketagihan jalan-jalan ke luar negri terus, hahaha

2 komentar:

water_lily mengatakan...

indah....
jadi rindu
pengen keluar lagi....

mmmm kayaknya
udah waktunya
dirimu apply untuk Green Card...
^__^

Sexy Goodliving mengatakan...

Hmmm...
Asyik juga kalau sesekali bisa nyelonong ke luar negeri yang memiliki perbedaan besar dengan disini.
Menarik!