Minggu, 08 Agustus 2010

Menduga-duga Nduga bagian I (transit di Wamena)

Akhirnya saat yang ditunggu-tunggu dan menyita konsentrasi selama bulan bulan terakhir ini datang juga. Berangkat Riset Kesehatan Dasar ke kab Nduga di dusun Kroptak dan Iniye. Nduga? gimana situasinya? jangan tanya deh, saya aja gak tahu, dan sebagian besar Tim Peneliti Papua pun akan mengeryitkan kening kalo ditanya tentang Nduga.... Yang pasti kabupaten ini kabupaten hasil pemekaran dari kabupaten Jayawijaya yang ibukotanya sudah kesohor kemana-mana, Wamena. katanya sih lokasinya tepat di kaki pegunungan Jayawijaya. Nah untuk mencapai kabupaten Nduga musti transit di Wamena setelah terbang dengan pesawat kecil sekitar 45 menit dari Jayapura. Rencananya dari Wamena, tim riset akan memggunakan helikopter menuju dua dusun di Nduga. Wah, gak disangka-sangka, carter helikopternya susah... ada yg lagi diservis, ada yang pilotnya ngurus visa di Jerman, yang lebih parah lagi, ada satu perusahaan heli yang justru gak tahu dimana Iniye dan Kroptak, karena gak tercantum di peta mereka... walahhhhh... akhirnya maunya transit sehari di Wamena malah molor....
Perlengkapan perang

Salah satu sudut kota Wamena. Pemda membuat peraturan agar setiap toko, rumah makan dan lain-lain, merubah atap gedungnya membentuk setengah lingkaran (seperti rumah adat Wamena) dan dicat warna hijau (sama dengan seragam sepakbola Persiwa, kebanggaan kota ini)O ya, ada becak di Wamena lho, dan tukang becaknya semuanya pemuda penduduk asli


Sudut jalan yang menarik


sungai besar di tepi kota Wamena

3 komentar:

water_lily mengatakan...

Hihihi...jadinya reportase pre-research
sempat naik becaknya? heboh lo... :D

ilambra mengatakan...

sempet, ngebuuut berasa ngayuh roket kali tuh orang... wakakak

water_lily mengatakan...

hahaha....trus yang bawa becak ngeyelan lagi...jadi ingat, dulu sering kuancam gak bakal dibayar kalo balap2, tetep aja gila..mungkin cita-citanya ikut BF1
(Becak Formula 1) :D