Sabtu, 01 Mei 2010

Senja Kemarin

Di tengah siang
Tubuhku melengkung
mengais-ngais serpihan jiwa...
yang terbanting dari udara..
menyusunnya tergesa seperti hendak berlayar menembus perut bumi...

Namun di tengah senja..
aku melihatnya..
terjerembab dalam genangan debu jiwanya...
merekatkan satu demi satu butiran debu dengan air mata...

Dia berpaling...
menatapku dengan mata yang memudar...

dia tersenyum...

aku membatu....




hahaha... dan bukan karena foto nafas terakhir kupu-kupu ini saya jadi sok puitis gini lho....tapi karena bertemu dengan seorang anak...
(Bahkan ketika aku sudah menjadi tidak pernah sadar bahwa aku 'bernafas', dia berjuang untuk 'nafasnya' sepanjang hidup...terima kasih karena membuatku melihat dengan mataku melalui mata butamu)

2 komentar:

water_lily mengatakan...

h.i.d.u.p....
itu indah kan?

jangan pernah menyerah ya
:)

FarhahNur mengatakan...

Nice one..
salam perkenalan :)