Hehehe keberuntungan gak jauh-jauh rupanya, di sela-sela nunggu carteran helikopter nyempetin nonton festival Budaya Lembah Baliem di daerah Kurulu. Jaraknya sekitar 1 jam perjalanan dari kota Wamena. Pemandangan menuju Kurulu dasyat banget. Bukit, padang rumput, rawa, juga kelompok kelompok honai bergantian muncul di depan mata. paling mengagumkan adalah tebing-tebing kapur yang menjulang hampir tegak lurus
Jalan menuju Kurulu
Salah satu bangunan kantor desa yang ada di jalan Wamena-Kurulu
Suasana festival dari kejauhan
Festival ini berisi tarian adat dan sandiwara peperangan dari berbagai suku di lembah Baliem. Tentu saja yang menarik adalah beragam gaya berbusana masing-masing suku,yang walaupun sama-sama pake koteka (yang cowok lah yang pake, wkwkwkwk)tapi kotekapun ternyata berbagai model: polos, terang, gelap, bengkok, lurus, pendek dan ada yang hampir 1 meter panjangnya
Kumpulan penari yang bersiap-siap
Koteka panjang
Agak menyedihkan ketika melihat kenyataan bahwa merokok sudah manjadi bagian dari budaya? Beberapa foto di postingan kali ini aja, tampak beberapa gambar penari yang merokok, pria wanita, tua muda, semua merokok. Seperti foto di atas ini, rokok terselip di antara jari gadis penari ini. Kalo aja perusahaan rokok besar 'ngeh', pasti baliho reklame besar-besar memenuhi festival budaya ini hehehe
Menara pengintai, salah satu perlengkapan perang
Gak terasa karena sibuk ngambil gambar (saking banyaknya obyek menarik) banyak juga temen motret (turis lokal maupun mancanegara sampe desainer top Indonesia pun ada, kameranya juga gila-gila)waktu udah menjelang sore, dan kami dihadiahi alam Baliem, sebuah pelangi, hmmmm tak terlupakan deh
2 komentar:
Gilaaa, waktunya bisa pas pesta perang gini....gak ke kampung mumi sekalian p'?
gak sempet, datang aja udah siang banget, ngurus helikopter dulu seh hehehe
Posting Komentar