Setelah sekitar 2 minggu saya berada di kabupaten Paniai ini, tanggal 10 Oktober akhirnya saya pulang juga.
Proses pulangnya gak kalah seru dengan berangkatnya. Sulit sekali cari kepastian pesawat yang akan terbang. Pengalaman beberapa tetangga kamar di penginapan pun sama saja. Mereka musti bolak balik bandara, bahkan disaat ticket (lebih tepatnya kwitansi, karena bentuknya ya kwitansi biasa gitu...) sudah di tangan pun, bisa aja pesawat gak jadi datang.
Ternyata di tanggal 10 itu, tidak ada jadwal kedatangan pesawat, lantas saya pulang dengan apa? usut punya usut, ternyata saya naik helikopter! Wah, boleh juga nih... jadi pengalaman naik helikopter hahaha
'ticket" heli dan airport tax
Ternyata ada 6 orang penumpang beserta pilot dan co pilotnya. Jadi kami ber-8 dalam helikopter kecil itu. Hmmm, dan gak disangka-sangka, ternyata penumpang harus berjongkok selama perjalanan. Ya bener-bener jongkok, karena gak ada tempat duduknya. Berjongkokpun sudah sangat berdempetan hehehehe yang penting bisa pulang deh...
Tapi tetep, walaupun sulit bergerak semgat motret tetap ada hahahaha (walaupun musti bolak balik permisi karena nyenggol kepala orang lain terus)
kota Enarotali
Perbukitan dengan berbagai gradasi warna biru
Sesampai Di Timika saya gak langsung balik ke Jayapura, karena harus menyelesaikan urusan dulu. Sampai Jayapura baru tanggal 14 Oktober. Rumah? aman gak ada maling masuk, cuma sarang burung itu sudah gak ada. ada sisanya saja, sepertinya dirusak seseorang.... kasihan
3 komentar:
Sekali ini bener-bener.....
curaaaaaaang.....!!!!
"_"
mas Tony... wanna come...
mas udh dngar daku tak jadi ke Timika?
well, so I wish one day bisa ke sana, berlibur bersama seorang teman, ga pake ACI
@ Lili: asli mirip naik becak kok (lebih nyaman becak malah) hahaha
@ Jill: hah? kenapa? gara-gara situasi keamanan ya?
Posting Komentar