Saat kusiangi debu dari bibirmu
kau sebut aku: "duka"
Senin, 30 Desember 2013
Sabtu, 23 November 2013
Lorong
Minggu, 27 Oktober 2013
Kawah Putih dan Situ Patenggang
Nah tanggal 26 Oktober kemarin kami mengunjungi dua wisata alam di daerah Bandung Selatan
Saling berdekatan sih tempatnya.
Yang pertama adalah Kawah Putih, yang merupakan kawah dari Gunung Patuha. Putih karena sulfur.
Cukup mudah mencapainya. Mobil bisa mendaki hingga dekat kawah, dan tinggal menuruni tangga sekitar 100 m, sampe deh...
Setelah dari Kawah Putih, kami menuju Situ Patenggang. Situ yang memperoleh namanya dari sebuah mitos cinta antara Ki Santang dan Dewi Rengganis, yang saling mencari satu sama lain (pateangan-teangan dalam bahasa daerah), dan akhirnya bertemu di suatu gugusan batu di tepi danau, yang bernama Batu Cinta.
Konon Dewi Rengganis minta dibuatkan perahu untuk berlayar, dan akhirnya perahu itu berubah menjadi pulau berbentuk hati yang bernama Pulau Sasaka... hmmm cukup romantis. Tapi yang pasti situ ini cukup misterius ketika kabut turun, seperti saat kami berlayar disana...
Saling berdekatan sih tempatnya.
Yang pertama adalah Kawah Putih, yang merupakan kawah dari Gunung Patuha. Putih karena sulfur.
Cukup mudah mencapainya. Mobil bisa mendaki hingga dekat kawah, dan tinggal menuruni tangga sekitar 100 m, sampe deh...
Bekas tambang sulfur |
Endapan sulfur di pinggiran kawah |
Para penjual teh benalu dan belerang |
Konon Dewi Rengganis minta dibuatkan perahu untuk berlayar, dan akhirnya perahu itu berubah menjadi pulau berbentuk hati yang bernama Pulau Sasaka... hmmm cukup romantis. Tapi yang pasti situ ini cukup misterius ketika kabut turun, seperti saat kami berlayar disana...
Batu Cinta |
Pulau Sasaka dan seorang pemancing ikan |
Pulau Sasaka di Kejauhan |
Sisi lain Situ Patenggang |
Pedagang buah di sekitar Situ Patenggang |
Sabtu, 26 Oktober 2013
Floating Market Lembang
Mulai tanggal 17 Oktober- 2 November saya dapat kesempatan ke Bandung. Tetep dalam rangka kerjaan, riset sekaligus menghadiri konferensi internasional tentang obesitas.
Hak mau rugi judulnya, jadi tetep aja nyempetin buat jalan-jalan.
Kesempatan pertama hari Minggu tanggal 20 Oktober, saya dan beberapa rekan mengunjungi Floating Market di Lembang. Tempat wisata unik ini konon dahulunya adalah kolam pancing, yang akhirnya berubah jadi taman hiburan yang terdiri dari wisata makanan, wisata air juga wisata pertanian yang dijadikan satu. Kita bisa berperahu, sambil berbelanja beraneka makanan khas Jawa barat dan sekaligus bisa mengunjungi pertanian mini yang menjual murbei maupun strawberry segar. Juga ada tempat berjualan souvenir maupun oleh-oleh, dan semuanya musti dibeli dengan koin khusus.
Lumayan menghibur sih, terutama tamannya yang ditata indah
Hak mau rugi judulnya, jadi tetep aja nyempetin buat jalan-jalan.
Kesempatan pertama hari Minggu tanggal 20 Oktober, saya dan beberapa rekan mengunjungi Floating Market di Lembang. Tempat wisata unik ini konon dahulunya adalah kolam pancing, yang akhirnya berubah jadi taman hiburan yang terdiri dari wisata makanan, wisata air juga wisata pertanian yang dijadikan satu. Kita bisa berperahu, sambil berbelanja beraneka makanan khas Jawa barat dan sekaligus bisa mengunjungi pertanian mini yang menjual murbei maupun strawberry segar. Juga ada tempat berjualan souvenir maupun oleh-oleh, dan semuanya musti dibeli dengan koin khusus.
Lumayan menghibur sih, terutama tamannya yang ditata indah
Deretan tempat massage dan pijat refleksi berbentuk bangunan berbagai negara |
Selasa, 15 Oktober 2013
Hidden Paradise: Ormu, pantai dengan 5 muara !!!
Ormu...
Ya beberapa kali saya mendengar tentang nama desa ini. Keinginan untuk kesana dah lama terpendam, cuma kesempatannya aja yang blom ada. Akhirnya nih, pas cuti bersama tanggal 14 Oktober, baru deh kami punya kesempatan ke Ormu.
Ormu merupakan bagian dari Distrik Rafenirara Kabupaten Jayapura, bisa dijangkau hanya melalui laut. 1,5 jam lamanya dengan speed boat dari Kota Jayapura ke arah Barat.
Dari cerita beberapa kenalan, laut menuju Ormu terkenal dengan ombaknya yang lumayan ganas, dan ternyata bener-bener terbukti wkwkwkwk.
Walaupun berombak besar, namun pemandangan sepanjang perjalanan sungguh indah, dari jajaran pantai (termasuk pantai Pasir 6), tebing batu, karang besar di tengah laut, hingga pulau-pulau kecilnya
Ketika memasuki Ormu, kami disambut dengan tebing menjulang yang dipenuhi dengan tumbuhan lebat, hutan tepatnya, yang bila dilihat hutan ini tampak lebih hijau dan subur dibandingkan hutan-hutan di tebing lainnya.
Pantai Ormu berpasir kelabu.. di beberapa tempat tampak pantai yang dipenuhi batu-batu besar. Dan yang lebih mengaggumkan, pantai di Ormu juga merupakan muara dari sungai , gak hanya satu sungai tapi 5 sungai.
sungai kedua merupakan sungai terbesar dengan aliran air paling kencang, tapi airnyapun paling keruh. Bukan keruh cokelat, tapi keruh abu abu kebiruan, kemungkinan karena pasir sangat halus yang terbawa aliran air
Sungai ke 5 memiliki jembatan di atasnya. Jembatan beton ini menghubungkan pantai dengan perkampungan. Sesaat saya menyusuri jembatan hingga di jalan masuk kampung, dan... tetep... indah... jalanan tertata rapi dengan tanaman di tepiannya
Kalo dah di pantai gak lain dan gak bukan, berenangggg aja kerjanya. Pulang-pulang, punggung terasa nyeri, udah merah terbakar matahari
Ormu sungguh mengaggumkan, pendahulu desa ini memilih tempat yang sangat tepat. Walaupun agak sulit dijangkau.
Pantai indah, air tawar melimpah, sungai penuh ikan dan udang, tanahnya pun tampak subur, penduduknya ramah banget... kami diperbolehkan makan kelapa muda sepuasnya, dan gratis...
Sempet saya berujar : 'Ormu ini luar biasa bagusnya, akan sempurna kalau ada air terjun juga di bukitnya'. Dan ternyata, menurut penduduk setempat, memang ada sebuah air terjun setinggi pohon kelapa di wilayah Ormu, hanya 30 menit lamanya dari desa.... Whattttt!!!!! bener-bener surga udah.....
Tapi sayang, waktu mepet banget kalo mau ke air terjun, jadi??? liat aja, kami pasti kembali suatu saat... hahaha
Ya beberapa kali saya mendengar tentang nama desa ini. Keinginan untuk kesana dah lama terpendam, cuma kesempatannya aja yang blom ada. Akhirnya nih, pas cuti bersama tanggal 14 Oktober, baru deh kami punya kesempatan ke Ormu.
Ormu merupakan bagian dari Distrik Rafenirara Kabupaten Jayapura, bisa dijangkau hanya melalui laut. 1,5 jam lamanya dengan speed boat dari Kota Jayapura ke arah Barat.
Dari cerita beberapa kenalan, laut menuju Ormu terkenal dengan ombaknya yang lumayan ganas, dan ternyata bener-bener terbukti wkwkwkwk.
Walaupun berombak besar, namun pemandangan sepanjang perjalanan sungguh indah, dari jajaran pantai (termasuk pantai Pasir 6), tebing batu, karang besar di tengah laut, hingga pulau-pulau kecilnya
Pulau Kelapa, salah satu pulau kecil yang dapat ditemui |
Pantai Ormu berpasir kelabu.. di beberapa tempat tampak pantai yang dipenuhi batu-batu besar. Dan yang lebih mengaggumkan, pantai di Ormu juga merupakan muara dari sungai , gak hanya satu sungai tapi 5 sungai.
Sungai 1 |
sungai 2 |
Sungai 2 dari arah daratan |
sungai 2 dari arah laut |
Sungai 3 |
Sungai 4, saat bersatu dengan air laut |
sungai 4 |
Sungai 5 |
sungai 5 |
jalanan desa |
Ormu sungguh mengaggumkan, pendahulu desa ini memilih tempat yang sangat tepat. Walaupun agak sulit dijangkau.
Pantai indah, air tawar melimpah, sungai penuh ikan dan udang, tanahnya pun tampak subur, penduduknya ramah banget... kami diperbolehkan makan kelapa muda sepuasnya, dan gratis...
Sempet saya berujar : 'Ormu ini luar biasa bagusnya, akan sempurna kalau ada air terjun juga di bukitnya'. Dan ternyata, menurut penduduk setempat, memang ada sebuah air terjun setinggi pohon kelapa di wilayah Ormu, hanya 30 menit lamanya dari desa.... Whattttt!!!!! bener-bener surga udah.....
Tapi sayang, waktu mepet banget kalo mau ke air terjun, jadi??? liat aja, kami pasti kembali suatu saat... hahaha
Berenang di dalam kungkungan karang, ombaknya kenceng |
Senin, 14 Oktober 2013
Yakasum
Jadi nih, hari Minggu tanggal 13 Oktober kemarin, kami balik menuju Danau Sentani.. Ke Yakasum tepatnya.
Sungai yang keluar dari Danau Sentani (ternyata lama-lama malah mirip teluk sempit dan panjang deh) ini banyak banget ikannya pada saat kunjungan terakhir kami ke Danau Sentani Tengah.
Jadilah kami mancing di sana. Umpannya? haduhhh itu dia bener-bener buta mo pake umpan apa yang cocok buat ikan-ikan danau ini. Akhirnya kami memutuskan menggunakan bakso udang!!!! hahaha, tapi hasilnya gak malu-maluin sih...
Dermaga Kalkote, tempat kami menyewa perahu |
Yakasum |
Menyempatkan berenang di Danau Sentani sebelum pulang |
Hasil tangkapan |
Langganan:
Postingan (Atom)