Jujur seumur-umur baru denger nama kampung yang tidak biasa ini, ternyata letak dan wujud kampung ini juga gak kalah langka...
Perjalanan menuju Bukisi, dari kota Jayapura dilalui dengan 2 jalur. jalur darat bermobil sekitar 2 jam lamanya menuju Distrik Depapre. Karena berangkat sekitar pukul 10 WIT, alhasil tepat matahari di atas kepala saat kami tiba di tepi dermaga pelabuhan Depapre
Pelabuhan Depapre
Birunya air laut ternyata tidak bisa menyejukkan rasa terik yang menyengat deh. Jalur kedua, kami menggunakan jalur air, sekitar 1 jam menggunakan perahu motor. Karena pelayaran ini menyusuri daratan besar ( yang konon sudah ada jalan darat menuju ke Bukisi, tetapi memakan waktu 3 jam dari Depapre, pemandangan jadi didominasi oleh lautan luas, tebing, hutan, dan pulau pulau karang kecil

Akhirnya kami sampai juga di Bukisi. Kampung ini sungguh-sungguh kampung air. Letaknya di antara danau dan laut yang saling berhubungan, jadi seperti atol tapi di tepian daratan besar. Jalan masuk ke kampung ini melalui celah sempit yang menghubungkan antara danau dan laut. Nama kampung pun dipahat di atas karang yang menjorok di perbatasan danau dan laut



Sisi Danau kampung Bukisi
Di pulau ini, hewan peliharaan seperti babi dilepaskan liar begitu saja hehehe, mata air juga memancar tanpa menggunakan pompa dari dalam tanah.
Selanjutnya kami melakukan pengobatan (banyak yang menderita kecacingan dan kudis) hingga senja menjelang
Sore itu juga, kami meninggalkan kampung dasyat ini.