Tanggal 13-16 Mei ini saya akhirnya berkesempatan mengunjungi Provinsi Maluku, di kota Ambon dan ke Saumlaki (ibukota kabupaten Maluku Tenggara Barat)
Kepergian ke 2 daerah tersebut masih dalam rangka sambungan kunjungan Menteri Kesehatan.
Kedudukan provinsi ini sebagai provinsi kepulauan, tentu aja jadi banyak pantai dan laut.
Gak banyak gambar yang bisa saya ambil, karena bener-bener full kegiatan.
Tanggal 13 sore sampai Ambon, 14 pagi-pagi banget udah harus terbang ke Saumlaki. Saumlaki kota kecil yang jaraknya Cuma 15 menit terbang ke Darwin Australia (kalo dari ambon justru 90 menit), yakin masa depannya bakal hebat banget nih kota. Karena kedatangan saya bareng-bareng pejabat penting, jadi ketularan dapat seremonialnya, misal ikut dikalungi selendang khas Tanimbar, juga dapat kesempatan ketemu langsung bupati dan berkunjung ke tempat-tempat kegiatan riset juga program kesehatan posyandu dari balita hingga posyandu manula.
|
Selendang Tanimbar |
Omong-omong soal Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara Barat ini terdiri dari kumpulan pulau yang disebut kepulauan Tanimbar. Nah, Kota Saumlaki ini terletak di Pualu Yamdena, pulau terbesar di gugusan kepulauan ini.
|
Pantai di Saumlaki (dari kamar hotel Harapan Indah) |
Saya nginap di sebuah hotel yang mengejutkan. Gimana gak, hotel ber’judul’ Harapan Indah ini dari mukanya sih biasaaaaaa banget. Bahkan sempet bikin kita under estimate deh. Apalagi setelah melalui resepsionis, kami justru diantar melalui ruangan yang biasa banget, seperti rumah kebanyakan, malah kami justru harus melewati dapur dulu. Lah mana indahnya nih. Ternyata, setelah melalui pintu belakang, barulah kami dihadapkan dengan hotel yang berdinding dan berlantai kayu, dan berada di permukaan air laut. Begitu buka jendela pun, langsung terpampang pemandangan laut. Wah ini bener-bener indah. Di depan kamar terdapat taman kecil yang ditumbuhi berbagai macam tanaman, termasuk anggrek larat berwarna ungu yang saat itu rupanya sedang musim berbunga. Jadi happening banget, hampir tiap rumah punya bunga anggrek ungu yang sedang mekar di halaman depan rumahnya.
|
Taman Hotel Harapan Indah dan Anggrek Larat |
|
Pemandangan pantai dan wastafel unik di sebuah rumah makan di Saumlaki ( RM Beringin Dua) |
|
Sebagian jalan raya di Saumlaki |
Kami juga diajak berkunjung ke suatu situs kuno berusia sekitar 400 tahun, yaitu situs Sangliat Dol. Situs berbentuk perahu besar dari batu. Tampak beberapa relief di bagian depan dan belakang ‘perahu’ batu itu, juga ada meja dari batu dan menhir kecil. Menurut tetua kampung, situs ini merupakan panggung tempat melakukan upacara adat. Tepat berhadapan dengan ‘perahu’ ini ada tangga-tangga curam menuju pantai yang juga terbuat dari batu yang sama yang diperkirakan seumur dengan situs. Tangga ini merupakan gerbang masuk ke kampung Sangliat di masa lalu saat daerah ini belum bisa dijangkau lewat jalan darat. Namun sampai saat ini pun, tangga ini digunakan sebagai akses penduduk menuju pantai.
|
Situs Sangliat Dol dan tangga batu |
Sayangnya saya gak terlalu lama di Maluku, tapi bener-bener pengen balik deh. Bayangin aja, provinsi kepulauan gini, pasti full dengan pemandangan dan pengalaman indah, hmmm
|
Sunset di ketinggian Kota Ambon |